Rabu, 05 Maret 2014

Yakin, Mentari Kan Bersinar.

Jarum jam pun sudah lelah mengitari poros nya.
Angka-angka itu sudah terlalu sering untuk di lewati.
Diluar sana, awan gelap masih menyelimuti kesendirian ini.
Gelapnya perlahan menutupi terangnya obor di sudut jalan sana.
*****
Jarum-jarum itu pun terus berputar, sesekali terdengar dengan samar suaranya.
Perlahan di kejahuan ada cahaya menghampiri, menembus awan hitam, menuju beranda ini.
Sinar nya menyelinap melewati lubang-lubang rumah kosong ini, rumah yang hendak di huni.
Jendela, kursi atau bunga di meja pun tersinari di tengah ke rinduan yang kian sunyi ini.
Keluhan awan hitam usai sudah, seiring berlalunya hujan di mimpi.
Yakin, mentari datang memberi warna baru Beranda ini dan mengusir sepi, walaupun sepi itu indah.

Serang, di tengah suasana yang akan cerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar