Minggu, 19 Januari 2014

Banjar Baru dan Semua Yang Baru

Kota ini terasa asing bagi ku, maklum ini kali pertama menginjakan kaki di kota yang berada di kawasan Kalimantan Selatan ini. Kota Banjar Baru ini memiliki tata kota yang cukup baik. Jalan -jalan protokol gampang sekali di akses, dan jalan-jalan tersebut memiliki tujuan menghubungkan kota-kota di sekitar.

Baru, itu yang tergambar dalam pikiran saya ketika menginjakan kaki selepas turun dari tangga pesawat komersil itu. Pemandangan yang baru yang jarang terlihat di kota-kota pulau jawa. Banjar Baru memiliki keunikan tersendiri, lihat saja dari pergaulan muda-mudinya. Layaknya seorang pejabat dengan gagah mereka mengendarai mobil-mobil mewah itu, ah tak penting.

Kota ni pun berbatasan langsung dengan kota Martapura yang terkenal dengan Intan dan batauanya, kota Banjar ini tak banyak memiliki mall.Untuk kota dengan harga beli nasi yang mahal rasanya sangat kurang mall jika di bandingkan dengan jakarta.

Muda-mudi di kota ini pun memiliki banyak karakter, tak sedikit muda-mudi yang memberikan inspirasi untuk saya. Banjar Baru, sesuatu yang baru untuk hari yang baru.

Selasa, 07 Januari 2014

Bukankah Engkau Punya Jalan Mu Sendiri?

Layaknya bulan yang bersinar di malam hari
Layaknya bintang yang berkelip di gelap sepi
Seperti serdadu jerman yang tak henti mengobarkan semangat
Seperti para pejuang yang merangkul kawan yang tumbang
Engkau juga yang selalu menuntut percintaan yang indah
Tegak seperti hamparan gunung kapur yang menjulang tinggi
Tanpa ragu merangkul aku yang gugur
Kini tak ada lagi buah yang sama, yang ada hanya benih yang siap tumbuh besar
Tumbuh besar seperti kalian yang sesaat lagi berbuah manis

"Jika sudah berbuah nanti, jangan kau lupakan benih-benih yang dulu hinggap di pohon yang sama ini"
Serang 11:45 05092013

Terinspirasi dari seseorang.

Relakan Saja

Matahari pun terbenam
Perlahan meninggalkan senja
Akupun masih terpojok
Di atas kayu selagi petang
Terlihat sangat jelas
Dermaga itu terlihat tegar
Setelah di tinggal sang surya

Terinspirasi dari kegalauan yang melanda negeri ini.

Bertemu Di Tempat Yang Sama

Daun-daun itupun berguguran
Pertanda waktu cepat berlalu
Hempasan angin yang berhembus memberi rasa yang berbeda
Membuat pikiran tak lagi jernih
Kotor, bau, dan tak berharga lagi
Pemandangan di dalam tong sampah selalu begitu
Mungkin suatu saat kita bertemu dalam tong sampah yang sama

Terinspirasi dari ketidak pedulian

Hey Jelita

Termenung dengan hamparan indah wajahnya.
Terhantur kesan yang indah atas karunia sang pencipta.
Malam pun semakin larut sembari ku hanturkan doa untuknya.
Sungguh, tak ada niatan untuk meraihnya.
Panjangkan saja umurnya, agar dapat menghiasi pandangan ini selalu.
Kini, hanya menatap dirinya yang bisa di lakukan.

Terinspirasi dari segala keindahan yang ada, termasuk makhluk hidup ciptaan yang Maha Esa

Rabu, 01 Januari 2014

Belajar dari lembaran-lembaran masa lalu.


Bumi pun terus berevolusi, tahun pun berganti dengan begitu meriahnya. Tanpa terasa perjalanan panjang di tahun 2013 sudah berakhir. Pelajaran itu pun kian berharga, mengawali tahun ganjil itu dengan keraguan memang tidaklah baik. Hingga akhirnya perjuangan itu pun tidak maksimal, namun setidaknya satu perjuangan itu berhasil tercapai dengan segala jerih payah itu.

Tinta merah, kertas di ciptakan bukan hanya untuk menerima tulisan dari tinta hitam maupun biru saja, ya tinta merah pun juga menuliskan rekam jejak tahun 2013. Suatu pelajaran berharga bagaimana harus belajar lebih menghargai waktu, materi , dan segala doa orangtua. Namun waktu tak akan berhenti begitu saja, segala perjuangan yang akhirnya menorehkan tinta merah pun perlahan kini di balas dengan torehan tinta hitam kembali tentunya dengan lembaran-lembaran baru. Kegagalan itu bukanlah alasan untuk menutup lembaran dan menyudahi tulisan pada tiap lembar kehidupan ini.

Perjalanan itu memberikan pelajaran lebih, puluhan anak dengan senyum yang lugu di tengah tahun 2012 yang terlihat di suatu desa yang dapat di katakan terpencil di sudut Enrekang. Senyuman yang teringat itu menyambut pena ini untuk mengeluarkan kembali tinta-tinta hitam yang kian redup, seolah memberi isyarat untuk menghapuskan tinta merah itu. Senyuman lugu dengan semangat yang cukup membara untuk sekedar menerima pelajaran dari sang guru. Perjalanan panjang di lewati bocah-bocah SMP itu untuk mengikuti kelas yang sejatinya membutuhkan waktu lama untuk mencapai sekolah mereka. Ingatak itu kian membaur dengan kerisahan pikiran dalam otak.

Tinta pun mulai menghitam, pertengahan tahun 3013 mulai mencoba menggunakan tinta hitam itu kembali. Perjalanan jauh, menyusuri kota demi kota untuk hanya memastikan tempat duduk baru dalam satu institusi. Dehaga itupun terasa lebih, sembari berpuasa sembari itu pula pelajaran menulis dengan tinta hitam dimulai. Berdampingan dengan mereka yang dulu selalu menyapa dengan ramah. Kini berbarengan menuju suatu hasil yang dapat di lampiaskan dengan senyuman. Tak sedikit kota tersambangi, tak sedikit orang yang menasehati, mungkin semua berjalan bersamaan dengan resolusi Bumi ini.

Senyum itu pun hadir, di penghujung bulan Ramadhan akhirnya sedikit memberi warna dalam lembaran tahun 2013. Dipastikan pena ini mendapat tempat duduk baru , memang bukan tempat yang istimewa namun setidaknya pena ini tidak terbuang begitu saja. Hari-hari baru terlewati dengan goresan tinta hitam, biru, hijau, dan pastinya bukan merah lagi.

Lembaran itu sangat berarti, tak ada di dunia ini yang tidak berguna. Mungkin dapat sedikit memberikan semangat untuk mencerna lembaran-lembaran yang sedikit tergores dengan tinta merah itu. Dari lembaran tahun ini, terciptalah warna-warni tinta yang nantinya di yakini menciptakan warna yang indah di kemudian hari. Lembaran 2 tahun lalu sudah memerikan banyak pelajaran yang sangat berarti,. Berawal dari niat dan tekad, pena itu mendapatkan keluarga baru, pena itu pun mendapat pelajaran tentang bagaimana cara untuk mengisi lembaran-lembaran yang masih kosong. Keluarga kecil yang isinya orang-orang keras dengan wawasan yang tak terbatas dan juga keluarga baru yang belajar menjadi lebih baik untuk kemudian hari. Ketika membaca lembaran tahun-tahun itu, mungkin sebagai tahun terberat, namun setiap kejadian selalu ada maknanya.

Syukurnya pena itu tak di lupakan, lembaran-lembaran lama mengingatkan kejadian-kejadian itu membuat suasana mendayu-dayu. Tak ada yang salah, mungkin lebih baik di bilang memang ini jalan yang harus dilalui. Berlembar-lembar terlewati, ketika mencoba menengok kembali lembaran lalu, keluarga itu pun masih memberikan tempat yang nyaman untuk di singgah. Tempat yang kini mungkin terasa asing untuk di rasakan. Namun mencoba lebih baik itu tidaklah salah. Dalam perjalanan menyongsong lembaran-lembaran baru sang pena selalu membutuhkan doa dari siapapun, doa keluarga itu pun selalu di harapkan untuk membantu penulisan lembaran-lembaran baru.

Biarkan pena itu menari diatas lembaran-lembaran baru, kini tinta sudah kembali hitam. Saat yang tepat untuk menari-nari memberikan tulisan yang indah untuk lembaran-lembaran selanjutnya. Bukan berawal dari tinta merah, namun berawal dari doa yang selalu mengiringi pena ini untuk memberikan tulisan terbaik dalam setiap lembaranya. Biarkan pena ini menuliskan kisah barunya untuk mencoba menghapus tinta merah yang sudah tertulis dan tidak dapat di hapus dalam lembaran-lembaran kehidupan ini.


SELAMAT TAHUN BARU 2014
Tangerang, 1 Januari 2014 18:25